SIDOARJO - Kilau Danilo Fernando tampaknya benar-benar menghipnotis Delta Putra Sidoarjo (Deltras). Meskipun selalu menemui jalan buntu, Deltras tak lempar handuk untuk memboyong gelandang Persik Kediri asal Brazil itu. "Danilo tetap menjadi pilihan pertama kami. Kini, kami akan fokus untuk menggaetnya dari Persik," tutur George Handiwiyanto, general manager Deltras, setelah pertemuan pengurus Deltras di Pendopo Kabupaten Sidoarjo kemarin (24/11).
Bukan rahasia lagi jika upaya Deltras merekrut Danilo kerap membentur tembok tebal. Yang paling panas tentu aksi saling klaim kedua kubu. Deltras pernah menyatakan sudah mencapai kata sepakat dengan Danilo. Namun, klaim itu ternyata hanya pepesan kosong. Danilo membantahnya. Menurut Danilo, pengajuan Deltras masih sebatas negosiasi.
Bahkan, demi mengantisipasi kegagalan merekrut Danilo, The Lobster (julukan Deltras) langsung mendatangkan Gustavo Chena. Mantan pilar PSMS Medan asal Argentina itu sudah mulai berlatih sejak Rabu lalu (19/11).
Malah, kedatangan Chena membuat Deltras menyiratkan bahwa mereka lempar handuk untuk mendatangkan Danilo. Sebab, kemampuan mantan Chena dinilai sama dengan Danilo.
Kini, giliran nasib Chena yang menjadi pertanyaan. Chena terancam tidak bisa memperkuat tim titisan Gelora Putra Delta itu. Sebab, harga yang ditawarkan Chena dinilai terlalu mahal. Banderolnya mencapai Rp 400 juta.
"Kalau haraganya tidak mau turun, kami tidak akan menggunakan Chena. Kami hanya mau Rp 350 juta. Kalau tidak mau, ya sudah. Kami yang punya uang kok," sumbar George.
Dalam pertemuan itu, Deltras memutuskan untuk menggunakan tenaga Purwaka Yudhi (Persekabpas Pasuruan) dan M. Khusen (mantan pemain Gresik United). Kebetulan, harga dua pemain tersebut tak terlalu mahal.
Purwaka hanya berbanderol Rp 280 juta. Dalam sebulan, Purwaka bakal mendapat gaji sebesar Rp 28,750 juta. Sedangkan Khusen malah lebih murah lagi. Dia hanya berbenderol Rp 110 juta.
Sementara itu, Win Hendarso, bupati sekaligus ketua Pembina yayasan Bumi Delta, mengatakan akan segera membayar gaji M. Zein Al Hadad. Selama dua bulan menjadi arsitek tim, pelatih yang akrab disapa Mamak itu memang belum sekali pun mengantongi gaji. "Tentu akan kami selesaikan. Itu adalah kewajiban kami. Nanti saya akan bicara dengan Pak Mamak," ujar Win. (ru/diq)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar